Dalam aktivitas sehari-hari, kemungkinan terjadinya luka ringan hingga sedang, seperti luka gores atau lecet, tentu tidak bisa selalu kita hindari. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai cara membersihkan luka terbuka yang benar adalah sebuah keahlian pokok yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang.

Pemahaman ini menjadi dasar utama untuk mencegah terjadinya infeksi yang bisa memperburuk kondisi luka, sekaligus mendukung proses penyembuhan agar berjalan lebih cepat dan maksimal.

Pada artikel ini, kami akan membagikan sepuluh langkah praktis mengenai cara membersihkan luka terbuka secara tepat. Panduan ini kami susun berdasarkan pengalaman dan keahlian kami sebagai penyedia plester luka nomor 1 di Indonesia.

10 Cara Membersihkan Luka Terbuka dengan Tepat

Berikut adalah langkah-langkah penting yang perlu Anda perhatikan dan terapkan dengan saksama untuk memastikan luka mendapatkan perawatan terbaik sejak awal:

1. Cuci Tangan Anda Terlebih Dahulu

Sebelum melakukan kontak apapun dengan luka, langkah awal dalam cara membersihkan luka terbuka adalah memastikan kebersihan tangan. Tangan yang tidak bersih bisa menjadi media transfer kuman ke area luka, yang selanjutnya berisiko menyebabkan infeksi.

Oleh sebab itu, pastikan Anda menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir untuk mencuci tangan secara menyeluruh, setidaknya selama 20 detik. Gosok semua bagian tangan, termasuk sela-sela jari dan bawah kuku. Kemudian, jika air dan sabun tidak tersedia pada saat itu, pembersih tangan berbasis alkohol dengan kandungan minimal 60% bisa menjadi alternatif yang baik.

2. Hentikan Perdarahan Jika Perlu

Selanjutnya, apabila luka yang terjadi mengeluarkan darah, langkah berikutnya adalah menghentikan atau setidaknya mengurangi volume perdarahan. Perdarahan yang berlanjut bisa menghalangi proses pembersihan dan meningkatkan risiko kehilangan darah, meskipun pada luka kecil.

Caranya adalah dengan menekan area luka secara perlahan namun konsisten. Anda bisa menggunakan kain bersih yang tidak berserat, handuk kecil, atau lebih baik lagi, kasa steril.

Pertahankan tekanan ini selama beberapa menit, biasanya sekitar 5 hingga 10 menit, sampai perdarahan tampak berkurang secara signifikan atau berhenti sepenuhnya. Apabila perdarahan cukup deras dan tidak berhenti setelah beberapa waktu, segera cari pertolongan medis.

3. Bilas Luka dengan Air Bersih Mengalir

Setelah perdarahan terkontrol, pembilasan luka menjadi tahap krusial. Tujuan utama dari pembilasan ini adalah untuk menghilangkan berbagai kotoran, debu, serpihan, atau partikel asing lainnya yang mungkin menempel pada permukaan luka. Proses ini merupakan bagian integral dari cara membersihkan luka terbuka yang efektif.

Alirkan air bersih, idealnya dengan suhu ruangan atau sedikit hangat, langsung di atas area luka. Lakukan pembilasan ini selama kurang lebih 5 hingga 10 menit. Penting untuk diingat, hindari penggunaan air panas karena bisa merusak jaringan kulit yang sensitif dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Air mengalir akan membantu membersihkan luka secara mekanis.

4. Bersihkan Area di Sekitar Luka

Tidak hanya luka itu sendiri, kulit di area sekitar luka juga memerlukan perhatian. Membersihkan area sekitar luka bertujuan untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut dari kuman atau kotoran yang mungkin berpindah dari kulit sekitar ke dalam luka terbuka.

bersihkan area luka
Source: Freepik

Cara membersihkan luka terbuka, gunakan sabun yang lembut dan air bersih untuk membersihkan kulit. Lakukan dengan gerakan menjauhi luka. Selain itu, usahakan agar sabun tidak masuk secara langsung, karena beberapa jenis sabun bisa menyebabkan iritasi pada jaringan yang terluka dan menghambat proses penyembuhan.

5. Keluarkan Benda Asing atau Kotoran yang Terlihat (Jika Ada dan Mudah)

Seringkali, partikel kecil seperti pasir, kerikil, atau serpihan kayu bisa tertinggal di dalam luka, terutama jika luka terjadi akibat jatuh atau kontak dengan permukaan yang kotor. Benda-benda asing ini, jika tidak dihilangkan, bisa menjadi sumber infeksi.

Apabila Anda melihat ada benda asing yang jelas dan tampak mudah dijangkau, Anda bisa mencoba mengeluarkannya. Gunakan pinset yang sudah disterilkan terlebih dahulu, misalnya dengan membersihkannya menggunakan alkohol 70% lalu biarkan kering.

Angkat benda asing tersebut dengan sangat hati-hati. Namun, jika benda asing tersebut tertanam cukup dalam, sulit diangkat, atau Anda merasa ragu, sebaiknya jangan dipaksa. Lebih baik serahkan penanganannya kepada tenaga medis profesional untuk menghindari kerusakan jaringan lebih lanjut.

6. Pertimbangkan Penggunaan Larutan Saline atau Antiseptik Ringan

Setelah proses pembilasan awal dengan air bersih, penggunaan larutan saline steril (NaCl 0.9%) bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk membantu membersihkan luka lebih lanjut. Larutan saline bersifat isotonik sehingga tidak merusak jaringan sel yang sehat.

Alternatif lain adalah penggunaan antiseptik, namun Anda perlu memilih jenis yang lembut dan memang ditujukan untuk luka. Beberapa antiseptik yang terlalu keras justru bisa mengiritasi jaringan dan memperlambat penyembuhan. Anda bisa mengusap luka dengan lembut menggunakan kasa steril yang sudah dibasahi larutan saline.

Cara membersihkan luka terbuka ini, selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan dan pastikan produk tersebut tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Perlu diingat bahwa untuk sebagian besar luka ringan, air bersih mengalir yang digunakan sudah cukup untuk membersihkan.

7. Keringkan Luka dan Area Sekitarnya dengan Lembut

Luka yang dibiarkan dalam kondisi lembab atau basah secara terus-menerus bisa menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur, yang tentunya bisa memicu infeksi. Oleh karena itu, setelah luka dibersihkan, langkah berikutnya adalah mengeringkannya.

Tepuk-tepuk area luka dan kulit di sekitarnya secara perlahan dan lembut menggunakan kain bersih yang tidak berserat, handuk sekali pakai yang lembut, atau lebih baik lagi, kasa steril.

Pastikan area tersebut benar-benar kering sebelum ditutup. Hindari menggosok luka dengan kasar karena tindakan ini bisa menyebabkan iritasi tambahan atau bahkan membuka kembali luka yang mulai menutup.

8. Aplikasikan Salep Antibiotik (Jika Perlu dan Sesuai)

Untuk beberapa jenis luka ringan tertentu, seperti goresan atau lecet kecil, pengaplikasian salep antibiotik topikal bisa membantu. Salep ini berfungsi untuk mencegah infeksi bakteri dan sekaligus menjaga kelembaban area luka agar tidak terlalu kering, yang mana bisa mendukung proses regenerasi kulit.

Jika Anda memilih untuk menggunakannya, oleskan lapisan tipis salep antibiotik yang memang diformulasikan khusus untuk luka langsung pada permukaan yang sudah bersih dan kering.

Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua luka memerlukan salep antibiotik, terutama jika luka tersebut sudah dibersihkan dengan sangat baik dan tidak menunjukkan resiko infeksi tinggi. Penggunaan berlebihan juga sebaiknya dihindari.

9. Tutup Luka dengan Plester atau Perban yang Tepat

Menutup luka adalah kelanjutan dari cara membersihkan luka terbuka yang berfungsi sebagai perlindungan. Langkah ini sangat penting untuk menjaga luka tetap bersih, melindunginya dari paparan kotoran, bakteri dari lingkungan, dan juga gesekan dengan pakaian atau benda lain yang bisa menyebabkan iritasi.

Perlindungan ini akan membantu proses penyembuhan alami tubuh. Pilihlah plester atau perban steril dari Plesterin yang memiliki ukuran sesuai dengan besar luka, sehingga bisa menutupi seluruh permukaan dengan baik. Sebelum menempelkan plester, pastikan kulit di sekitar area yang akan ditempeli plester juga bersih dan kering agar plester bisa merekat dengan kuat.

10. Ganti Plester atau Perban Secara Berkala

Setelah luka dibersihkan dan ditutup, perawatan tidak berhenti sampai di situ. Kebersihan luka harus terus dijaga, dan pemantauan kondisi luka secara berkala adalah kunci untuk memastikan proses penyembuhan berjalan lancar.

Gantilah plester atau perban setidaknya sekali sehari, atau bisa lebih sering jika plester terlihat basah, kotor, dan perekatnya mulai lepas. Setiap kali Anda mengganti plester, ini adalah kesempatan baik untuk mengamati kondisi luka.

Perhatikan dengan saksama apakah ada tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan yang meluas di sekitar luka, area luka terasa panas saat disentuh, munculnya bengkak, rasa nyeri yang justru meningkat seiring waktu (bukan membaik), keluarnya cairan berwarna kekuningan atau kehijauan (nanah), atau jika Anda mengalami demam.

Apabila salah satu atau beberapa tanda infeksi ini muncul, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terdekat. Memahami langkah-langkah perawatan luka akan sangat berguna. Untuk kebutuhan plester dan produk perawatan lainnya, Anda bisa mengandalkan Plesterin sebagai mitra terpercaya.

Dapatkan Perlindungan Terbaik dengan Rangkaian Produk Plesterin Sekarang!

Sebagai kesimpulan, mengetahui cara membersihkan luka terbuka dengan benar adalah keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan ini tidak hanya membantu mempercepat penyembuhan tetapi juga memberikan rasa aman saat menghadapi cedera ringan yang tidak terduga.

rangkaian produk plesterin
Source: Freepik

Oleh karena itu, kami mengajak Anda untuk tidak pernah meremehkan luka sekecil apapun. Selalu siapkan perlengkapan P3K dasar di rumah, tempat kerja, atau saat bepergian, dan pastikan didalamnya terdapat plester berkualitas dari Plesterin.

Setelah menerapkan cara membersihkan luka terbuka dengan benar, pastikan Anda melindunginya dengan plester terbaik. Explore berbagai pilihan plester berkualitas dari Plesterin yang dirancang untuk berbagai kebutuhan luka Anda.