Luka, sekecil apapun, adalah pintu masuk bagi kuman. Terkadang, luka yang tampak sepele bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius, salah satunya adalah munculnya nanah. Melihat luka yang mulai mengeluarkan cairan keruh tentu membuat khawatir.
Banyak yang bertanya, kenapa luka bernanah dan apa yang harus dilakukan? Pemahaman yang benar tentang kondisi ini sangat penting agar kita bisa memberikan penanganan yang tepat sasaran dan cepat.
Sebagai ahli dalam perawatan luka, Plesterin ada untuk memberikan pencerahan mengenai topik penting ini. Kami ingin kamu merasa lebih tenang dan tahu langkah apa yang perlu diambil jika menghadapi situasi luka bernanah.
Apa Itu Nanah dan Kenapa Bisa Muncul pada Luka?
Sebelum membahas lebih jauh kenapa luka bernanah, mari kita kenali dulu apa itu nanah. Nanah adalah cairan kental yang seringkali berwarna putih kekuningan, kuning, atau terkadang kehijauan, yang muncul pada area luka terinfeksi. Cairan ini sebenarnya merupakan hasil dari pertempuran tubuh kita melawan infeksi.
Nanah terbentuk dari kumpulan sel darah putih yang telah mati setelah melawan bakteri, sisa-sisa jaringan kulit yang rusak, bakteri itu sendiri (baik yang hidup maupun mati), dan cairan tubuh. Jadi, kemunculan nanah pada luka adalah sebuah sinyal bahwa sistem pertahanan tubuh sedang aktif bekerja melawan serangan kuman.
Proses alami tubuh dalam melawan infeksi luka inilah yang menyebabkan timbulnya nanah. Oleh karena itu, nanah seringkali menjadi indikasi kuat adanya proses peradangan atau infeksi pada luka yang memerlukan perhatian.
Kenapa Luka Bernanah? Ini Penyebab Utamanya
Ada beberapa faktor yang menjawab pertanyaan kenapa luka bernanah. Penyebab paling umum adalah adanya infeksi bakteri yang berhasil mengkontaminasi area luka. Mari kita telaah lebih lanjut penyebab-penyebabnya:
1. Infeksi Bakteri Biang Keladi Utama
Infeksi bakteri adalah alasan utama kenapa luka bernanah. Bakteri seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes adalah contoh kuman yang sering menjadi penyebab luka infeksi.
Bakteri ini bisa masuk ke dalam luka melalui berbagai cara, misalnya dari lingkungan sekitar yang kurang bersih, sentuhan tangan yang tidak higienis, atau penggunaan alat bantu seperti gunting atau pinset yang tidak steril.
Ketika bakteri berhasil berkembang biak di dalam luka, tubuh akan merespons dengan mengirimkan sel darah putih untuk melawannya, dan inilah yang kemudian menghasilkan nanah.
2. Kebersihan Luka yang Kurang Maksimal
Jika luka tidak segera dibersihkan dengan benar setelah terjadi, risiko infeksi akan meningkat secara signifikan. Kotoran, debu, atau partikel asing lainnya yang tertinggal di permukaan atau di dalam luka menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk tumbuh. Inilah salah satu jawaban kenapa luka bernanah seringkali terjadi akibat perawatan awal yang terabaikan.
3. Sistem Imun Tubuh yang Sedang Tidak Baik
Kondisi sistem imun tubuh seseorang juga berpengaruh besar. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita penyakit tertentu seperti diabetes, HIV AIDS, atau sedang menjalani pengobatan seperti kemoterapi atau konsumsi obat kortikosteroid jangka panjang, akan lebih rentan mengalami infeksi luka.
Pada kondisi ini, tubuh kesulitan melawan bakteri secara maksimal, sehingga luka mudah bernanah meskipun mungkin kontaminasi bakterinya tidak sebanyak pada orang dengan sistem imun yang kuat.
4. Benda Asing yang Tertinggal di Dalam Luka
Terkadang, tanpa disadari, ada benda asing kecil yang tertinggal di dalam luka, seperti serpihan kayu, duri, pecahan kaca, atau kerikil. Benda asing ini tidak hanya melukai jaringan tetapi juga bisa membawa kuman dan memicu reaksi peradangan berkelanjutan.
Keberadaan benda asing ini menjadi salah satu faktor kenapa luka bernanah tidak kunjung sembuh dan terus mengeluarkan cairan. Tubuh akan terus berusaha mengeluarkan benda asing tersebut, dan proses ini seringkali disertai dengan pembentukan nanah.
5. Jenis dan Kedalaman Luka Tertentu
Tidak semua luka memiliki risiko yang sama untuk bernanah. Luka tusuk yang dalam dan sempit, luka bakar yang luas, luka gigitan hewan, atau luka robek yang kotor dan tidak beraturan cenderung memiliki risiko infeksi luka yang lebih tinggi.
Luka yang dalam menyulitkan pembersihan hingga ke dasar luka, sementara luka bakar merusak lapisan pelindung kulit secara luas. Ini menjelaskan kenapa luka bernanah sering ditemukan pada jenis-jenis luka tersebut karena bakteri memiliki akses yang lebih mudah untuk masuk dan berkembang biak.
Tanda-tanda Luka Bernanah yang Perlu Diwaspadai
Selain keluarnya cairan nanah itu sendiri, ada beberapa gejala infeksi luka lain yang perlu kamu waspadai. Mengenali tanda-tanda ini penting untuk menentukan tingkat keparahan dan kapan harus mencari pertolongan medis. Berikut adalah beberapa tanda yang sering menyertai luka bernanah:

- Kemerahan Yang Meluas: Area kulit di sekitar luka tampak lebih merah dari biasanya dan kemerahan ini bisa menyebar.
- Rasa Hangat: Jika disentuh, area luka dan sekitarnya terasa lebih hangat dibandingkan kulit di bagian tubuh lain.
- Bengkak: Terjadi pembengkakan di sekitar luka yang mungkin terasa keras atau tegang.
- Nyeri Yang Meningkat: Rasa sakit pada luka bertambah parah, bisa terasa berdenyut dan tidak mereda meskipun sudah minum pereda nyeri.
- Bau Tidak Sedap: Luka yang terinfeksi dan bernanah seringkali mengeluarkan bau yang tidak enak atau busuk.
- Demam Atau Menggigil: Jika infeksi sudah cukup parah bahkan mulai menyebar ke bagian tubuh lain (infeksi sistemik), kamu mungkin akan mengalami demam, menggigil, atau merasa tidak enak badan secara umum.
Memperhatikan gejala-gejala ini membantu kita memahami lebih jauh tentang kenapa luka bernanah bisa menjadi serius dan memerlukan penanganan lebih lanjut.
Kapan Harus Segera ke Dokter Jika Luka Bernanah?
Meskipun beberapa kasus luka bernanah ringan mungkin bisa ditangani di rumah, ada kondisi tertentu dimana kamu harus segera mencari pertolongan medis.
Menunda pemeriksaan dokter bisa berisiko infeksi menyebar dan menimbulkan komplikasi yang lebih berbahaya. Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami kondisi berikut ini:
- Nanah yang keluar sangat banyak, kental, berwarna hijau pekat, abu-abu, atau disertai darah dan berbau sangat busuk.
- Demam tinggi (di atas 38°C).
- Kemerahan di sekitar luka menyebar dengan cepat hingga muncul garis-garis merah dari luka.
- Rasa sakit pada luka sangat hebat, tidak tertahankan, dan tidak membaik dengan perawatan di rumah.
- Luka tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan (misalnya, nanah terus keluar, bengkak tidak berkurang) setelah beberapa hari dirawat sendiri.
- Kamu memiliki kondisi medis tertentu yang melemahkan sistem imun, seperti diabetes, penyakit autoimun, atau sedang menjalani kemoterapi.
- Luka disebabkan oleh gigitan hewan atau manusia, atau tusukan benda berkarat.
Cara Mencegah Luka Bernanah
Pencegahan infeksi luka adalah kunci utama agar proses penyembuhan berjalan lancar. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
1. Bersihkan Luka dengan Cara yang Tepat
Segera setelah terluka, bersihkan area luka dengan hati-hati. Cuci tangan kamu terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir. Kemudian, bilas luka dengan air bersih yang mengalir atau larutan saline steril selama beberapa menit untuk menghilangkan kotoran dan kuman. Keringkan area tersebut dengan lembut menggunakan kain bersih atau kasa steril.
2. Gunakan Antiseptik Secara Bijak
Setelah luka bersih, penggunaan antiseptik bisa membantu membunuh kuman yang tersisa. Pilihlah antiseptik yang lembut dan tidak mengiritasi kulit. Hindari penggunaan alkohol atau hidrogen peroksida langsung pada luka terbuka karena bisa merusak jaringan kulit yang sehat dan memperlambat penyembuhan.
3. Tutup Luka dengan Plester Berkualitas
Langkah penting selanjutnya adalah menutup luka untuk melindunginya dari kontaminasi kuman, kotoran, dan gesekan. Inilah mengapa penggunaan plester berkualitas tinggi seperti Plesterin sangat disarankan.
Plesterin, dengan standar produksi dan bahan berkualitas, membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penyembuhan luka dan secara signifikan mengurangi risiko infeksi luka yang menjadi alasan kenapa luka bernanah.
Bantalan pada Plesterin menyerap eksudat ringan dan melindungi luka, sementara perekatnya kuat namun tetap lembut di kulit. Kami menyediakan berbagai jenis Plesterin seperti Plesterin Aqua yang tahan air, ideal untuk aktivitas yang berhubungan dengan air, atau Plesterin Elastis yang mengikuti bentuk tubuh, cocok untuk area sendi.
4. Ganti Perban atau Plester Secara Teratur
Gantilah plester atau perban secara teratur, setidaknya sekali sehari atau lebih sering jika plester basah, kotor, dan bantalan luka sudah penuh dengan cairan. Saat mengganti plester, bersihkan kembali luka dengan lembut jika perlu.
5. Jaga Kebersihan
Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh luka. Hindari menyentuh luka secara langsung dengan tangan yang tidak bersih. Menjaga kebersihan secara umum sangat penting untuk menghindari kontaminasi yang bisa menjawab kenapa luka bernanah.
Peran Penting Plesterin dalam Merawat Luka
Plesterin, sebagai plester luka terbaik dan nomor satu di Indonesia, dirancang dengan standar kualitas tinggi untuk memberikan perlindungan maksimal dan membantu proses penyembuhan luka. Berikut beberapa keunggulan Plesterin:

- Bahan Berkualitas: Plesterin menggunakan bahan yang aman, hipoalergenik, dan lembut di kulit, sehingga mengurangi risiko iritasi.
- Daya Rekat Terbaik: Perekat Plesterin kuat menempel sehingga tidak mudah lepas, namun tetap bisa dilepaskan dengan mudah tanpa menyebabkan sakit berlebih.
- Bantalan Penyerap: Bantalan luka pada Plesterin memiliki daya serap yang baik untuk menyerap eksudat ringan dari luka, sekaligus melindungi dari gesekan dan tekanan.
- Berbagai Pilihan: Produk kami tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran untuk memenuhi kebutuhan perawatan luka yang berbeda beda. Mulai dari Plesterin AA standar, Plesterin Bulat untuk luka kecil pasca suntikan, Plesterin Kids dengan desain menarik untuk anak-anak, Plesterin Roll yang bisa dipotong sesuai kebutuhan, hingga Plesterin WP (Waterproof) dan Plesterin Aqua yang tahan air.
Temukan Kebutuhan Perawatan Luka Hanya di Onemed Store
Untuk mendapatkan rangkaian lengkap produk Plesterin, kami mengajak kamu mengunjungi Onemed Store. Di sana, kamu bisa menemukan berbagai pilihan Plesterin yang sesuai dengan kebutuhan, memastikan selalu siap sedia dengan perlengkapan P3K berkualitas di rumah.
Kini kamu sudah lebih memahami kenapa luka bernanah, mulai dari infeksi hingga adanya benda asing yang masuk. Meski begitu, jangan khawatir. Dengan perawatan yang benar dan produk berkualitas, luka akan sembuh dengan baik.