Mengalami luka perih kena air sering membuat aktivitas terganggu. Sensasi nyeri seperti menyengat bisa muncul bahkan saat hanya tersiram air kran. Bukan hanya tidak nyaman, kondisi ini juga bisa memperlambat penyembuhan.
Hal ini terjadi karena air menyentuh jaringan kulit yang belum pulih. Saat kulit terbuka, saraf-saraf kecil yang biasanya terlindungi akan langsung terpapar. Kontak dengan air, terutama yang tidak steril, dapat memicu rasa perih, iritasi, bahkan infeksi jika dibiarkan.
Beberapa jenis luka yang rentan terhadap air antara lain luka lecet, goresan, luka bakar ringan, hingga bekas operasi. Untuk itu, menjaga luka tetap bersih dan kering sangat penting selama proses penyembuhan berlangsung. Rekomendasi merek plester luka yang tepat bisa membantu melindungi luka dari kelembaban dan mempercepat regenerasi kulit.
Produk Kami:
Jenis Luka yang Rentan Perih Saat Terkena Air
Ada beberapa jenis luka yang umumnya perih saat terkena air. Pemahaman ini akan membantumu merawat luka lebih tepat.
Baca Juga: Menghilangkan Bekas Luka dengan 12 Cara yang Terbukti Ampuh
1. Luka Lecet Akibat Gesekan
Jenis luka ini sering terjadi karena terjatuh atau terkena permukaan kasar. Luka lecet tampak dangkal namun justru sangat sensitif. Saat air menyentuh, bagian saraf di permukaan kulit langsung merespon. Rasa perihnya bisa intens, apalagi jika terjadi gesekan dari pakaian atau aktivitas lain.
2. Luka Sayat yang Menganga
Luka sayat karena benda tajam, seperti pisau atau silet, menyebabkan jaringan kulit terbuka lebar. Bila dibiarkan tanpa perlindungan, air bisa masuk dan menyebabkan sensasi menyengat. Selain itu, luka jenis ini cenderung lebih lambat menutup jika sering basah.
3. Luka di Area Lembab
Luka perih kena air yang muncul di area seperti lipatan siku, belakang lutut, sela jari, atau ketiak cenderung mudah lembab. Saat terkena air, kondisinya bisa memburuk karena kulit di sekitarnya basah dan sulit kering. Area ini juga rawan teriritasi karena gesekan dan keringat.
4. Luka Akibat Infeksi atau Bernanah
Jika luka perih kena air disertai dengan nanah, bengkak, dan kemerahan, ada kemungkinan luka sudah mengalami infeksi. Air hanya akan memperburuk peradangan. Luka jenis ini butuh perlindungan ekstra agar tidak menyebar.
5. Luka Pasca Operasi
Luka bekas operasi biasanya ditutup dengan jahitan. Bila belum kering sempurna, paparan air bisa menyebabkan peradangan di jaringan dalam. Selain memperparah rasa perih, hal ini bisa memperpanjang proses penyembuhan dan berisiko menyebabkan bekas luka permanen.
Resiko yang Timbul Jika Luka Terus Terkena Air
Membiarkan luka perih kena air berulang kali bisa menimbulkan risiko yang lebih besar dari sekadar rasa nyeri. Berikut adalah potensi masalah yang mungkin muncul:
1. Infeksi Mikroorganisme
Air, terutama air keran, bisa mengandung kuman dan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Ketika air masuk ke luka terbuka, mikroorganisme ini bisa masuk ke jaringan lalu menyebabkan infeksi. Gejalanya bisa berupa luka membengkak, mengeluarkan bau, hingga demam.
2. Luka Mengering Lebih Lama
Proses regenerasi sel kulit membutuhkan permukaan yang kering dan bersih. Jika luka perih kena air, permukaan kulit tidak bisa membentuk lapisan pelindung. Hasilnya, luka lebih lambat sembuh dan mudah kambuh.
3. Risiko Luka Melebar
Air yang menempel pada luka bisa membuat jaringan kulit menjadi lunak. Akibatnya, luka bisa meluas ke area sekitar. Dalam jangka panjang, luka semakin sulit dirawat dan berpotensi menimbulkan bekas.
4. Rasa Nyeri Semakin Tajam
Paparan air akan mengiritasi ujung saraf yang terbuka. Ini membuat rasa sakit tidak hanya berulang, tapi juga lebih tajam dan berlangsung lama. Bahkan luka yang semula ringan bisa berubah menjadi sangat mengganggu.
5. Luka Menjadi Kronis
Jika luka dibiarkan lembab dan tidak dirawat, bisa berkembang menjadi luka kronis. Artinya, luka tidak kunjung sembuh meskipun sudah berminggu-minggu. Kondisi ini memerlukan penanganan khusus di fasilitas medis.
Cara Merawat Luka Perih Kena Air yang Benar
Merawat luka perih kena air tidak cukup hanya ditutup dengan kain atau dibiarkan terbuka. Perlu cara yang detail agar luka bisa sembuh dengan cepat dan tidak menimbulkan komplikasi:

1. Bersihkan dengan Air Steril atau Saline
Jangan gunakan air keran biasa. Gunakan air steril atau larutan saline untuk membersihkan kotoran di area luka. Bersihkan dengan gerakan lembut dan tidak menekan luka secara langsung.
2. Tepuk Pelan dengan Kain Kering
Setelah dibersihkan, segera keringkan luka menggunakan kain steril. Hindari mengusap luka karena dapat merusak jaringan yang sedang tumbuh. Tepuk-tepuk pelan di sekitar luka hingga kering.
3. Gunakan Salep Antibiotik Ringan
Salep ini membantu mencegah infeksi dan mempercepat pertumbuhan jaringan kulit. Pilih salep yang sesuai kondisi luka dan tidak menimbulkan iritasi tambahan.
4. Tutup Luka dengan Plester Tahan Air
Gunakan plester luka yang dirancang untuk mencegah air masuk. Plester anti air tetap melekat meski kamu mandi atau berkeringat. Ini akan menjaga kelembaban yang dibutuhkan luka namun tetap melindungi dari air luar.
5. Ganti Plester Setiap Hari
Plester sebaiknya diganti setiap 12 hingga 24 jam. Jangan menunggu hingga plester terlihat basah atau terlepas sendiri. Pastikan tangan dalam kondisi bersih saat mengganti plester untuk mencegah infeksi.
Baca Juga: Ganti Perban Berapa Kali agar Luka Kering dan Tidak Bernanah
Cara Mengobati Luka dari Dalam
Selain perawatan luar luka perih kena air, penyembuhan luka juga membutuhkan dukungan dari dalam tubuh. Berikut hal-hal yang bisa membantu:
- Konsumsi makanan tinggi protein dan vitamin C seperti telur, ikan, jeruk, dan sayuran hijau.
- Istirahat yang cukup, karena saat tidur tubuh mempercepat regenerasi sel.
- Minum air putih yang cukup, agar tubuh tetap terhidrasi dan aliran darah ke area luka optimal.
- Hindari merokok dan alkohol karena bisa memperlambat penyembuhan luka.
Cara mengobati luka dari dalam ini penting agar luka tidak hanya sembuh di permukaan, tetapi benar-benar pulih dari akar masalahnya.
Tips Agar Luka Tidak Perih Saat Kena Air
Berikut beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan agar luka perih kena air tidak semakin parah:
- Gunakan plester setiap hari, terutama saat mandi atau cuaca lembab.
- Jangan rendam luka, misalnya saat berenang atau mandi terlalu lama.
- Hindari pemakaian sabun keras, terutama sabun antibakteri yang mengandung alkohol.
- Segera keringkan luka setelah terkena air, jangan dibiarkan lembab.
- Hindari mengelupas kulit luka, meski tampak kering.
Pilih Plester yang Aman untuk Kulit Luka
Memilih plester yang sesuai bisa membantu luka cepat kering dan tidak semakin parah. Produk yang tepat akan:
- Melindungi luka dari air
- Mengurangi gesekan saat beraktivitas
- Tidak menempel langsung pada luka
- Tetap nyaman dipakai sepanjang hari
- Cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif
Plesterin memiliki berbagai pilihan plester luka, mulai dari ukuran kecil hingga besar, yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan perlindungan maksimal dari air dan bakteri, luka bisa sembuh tanpa rasa perih berkepanjangan.
Luka Perih Jangan Dibiarkan, Segera Atasi dengan Plesterin
Merawat luka perih kena air bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga mencegah risiko infeksi dan mempercepat penyembuhan. Mulai dari membersihkan dengan benar, menutup luka dengan plester anti air, hingga menjaga asupan nutrisi — semua langkah harus dilakukan secara konsisten.

Jangan tunggu luka makin parah. Lindungi dengan produk plester terbaik yang sudah dipercaya, agar aktivitasmu tetap lancar setiap hari. Cek langsung koleksi Produk Plesterin dan temukan plester yang paling sesuai untuk jenis luka kamu. Yuk!